Hari ini
sulit diungkapkan dengan kata, rasa kantuk hinggap dikelopak mata sejak mentari
menyapa sampai senja tiba, tapi dibalik itu ada sebuah pelajaran yang gw
dapatkan, mungkin saja tidak terlihat maknanya atau bahkan dirasakan manfaatnya
saat ini tapi gw yakin suatu saat nanti kelak ketika gw kenang ini akan
tersenyum-senyum sendiri sambil mengenang apa yang terjadi.
Tuhan itu
adil, mungkin kita sadar akan kita bahkan kita seringkali mengucapkannya setiap
melihat sesuatu yang "menguntungkan" kita atau membawa petaka pada
orang yang tidak kita suka. heeemmmm, mungkin cuma gw aja yang punya perasaan
seperti itu, but that's fine, at least i try to be honest to myself. Tapi
"keadilan" Tuhan itu acap kita lupakan ketika hal sebaliknya terjadi,
entah ketika kita mendapat petaka atau orang lain mendapatkan rezeki, well
pertanyaannya siapa yang tidak adil? siapa pula yang tidak konsisten?
Kalau sudah
terdesak paling-paling senjata terakhir kita cuma bisa bilang "namanya
juga manusia, tempatnya salah dan khilaf", memang benar sih tapi itu
artinya juga kita tidak belajar dari apa yang sudah pernah terjadi sama diri
kita, apalagi apa yang pernah dialami orang lain.
Tiap akhir
tahun kita selalu instropeksi atas apa yang sudah kita lakukan selama satu
tahun, atau ada dari kita yang bahkan melakukannya secara harian, tapi apakah
hasil dari instropeksi itu sudah benar-benar kita pahami secara sadar dan
memberikan perbaikan dalam hidup kita, gampang aja, kita lihat diri kita
sendiri sekarang, masihkah kita melakukan apa yang menurut kita tidak baik dari
hasil instropeksi kita tadi? jika masih artinya hidup kita tidak menjadi lebih
baik dari hari ke hari bahkan tahun ke tahun.
Memperbaiki
diri itu bukan cuma sebatas niat, kita ikrarkan saat memulai hari, atau memulai
tahun saat kita mencanangkan resolusi yang akan kita raih di tahun yang akan
kita jelang. Memahami kesalahan dengan kesadaran, bukan memahami untuk mencari
alasan pembenaran atau bahkan membenarkan kesalahan tersebut tapi memahami
bahwa apa yang kita lakukan adalah sungguh sebuah kesalahan, hingga akhirnya
kita berpikir hal tersebut tidak layak kita lakukan dan tidak boleh kita
lakukan lagi.
Nah gw
termasuk orang yang susah belajar dari kesalahan orang lain apalagi belajar
dari kesalahan sendiri, yang lucunya (buat gw lucu aja) my closest friends
seringkali sharing dan yang gw bagikan sebagian besar (atau bisa jadi semuanya)
adalah apa yang sudah gw alami dan jalani. Gw menjadikan pengalaman buruk gw
sebagai bahan pelajaran supaya orang lain bisa belajar sementara gw sendiri gak
pernah bisa belajar dari pengalaman gw sendiri. Mungkin inilah keadilan Tuhan
dalam hidup gw, biarlah apa yang gw alami jadi "materi pelajaran"
buat teman-teman dekat gw yang mungkin gw sendiri tidak pernah bisa belajar
darinya.
Belajar
dalam kehidupan ini laksana menulis dalam lembaran-lembaran kertas, tetaplah
menulis walau kerap kita melakukan kesalahan, dengan berhenti menulis kita
tidak tahu apakah kita sudah melakukan perbaikan. Bagikan apa yang sudah kita
tuliskan agar keluarga, teman, sahabat kita bisa belajar darinya menjadi
manusia yang lebih baik dan bermanfaat. So, let's share each other, for mankind
and our goodness..
Memperbaiki
diri itu bukan cuma sebatas niat, kita ikrarkan saat memulai hari, atau memulai
tahun saat kita mencanangkan resolusi yang akan kita raih di tahun yang akan
kita jelang. Memahami kesalahan dengan kesadaran, bukan memahami untuk mencari
alasan pembenaran atau bahkan membenarkan kesalahan tersebut tapi memahami
bahwa apa yang kita lakukan adalah sungguh sebuah kesalahan, hingga akhirnya
kita berpikir hal tersebut tidak layak kita lakukan dan tidak boleh kita
lakukan lagi.
Nah gw
termasuk orang yang susah belajar dari kesalahan orang lain apalagi belajar
dari kesalahan sendiri, yang lucunya (buat gw lucu aja) my closest friends
seringkali sharing dan yang gw bagikan sebagian besar (atau bisa jadi semuanya)
adalah apa yang sudah gw alami dan jalani. Gw menjadikan pengalaman buruk gw
sebagai bahan pelajaran supaya orang lain bisa belajar sementara gw sendiri gak
pernah bisa belajar dari pengalaman gw sendiri. Mungkin inilah keadilan Tuhan
dalam hidup gw, biarlah apa yang gw alami jadi "materi pelajaran"
buat teman-teman dekat gw yang mungkin gw sendiri tidak pernah bisa belajar
darinya.
Belajar
dalam kehidupan ini laksana menulis dalam lembaran-lembaran kertas, tetaplah
menulis walau kerap kita melakukan kesalahan, dengan berhenti menulis kita
tidak tahu apakah kita sudah melakukan perbaikan. Bagikan apa yang sudah kita
tuliskan agar keluarga, teman, sahabat kita bisa belajar darinya menjadi
manusia yang lebih baik dan bermanfaat. So, let's share each other, for mankind
and our goodness..
asal jangan nyari-nyari kesalahan orang lain ya gan :p
BalasHapus