(Revisi dari tulisan sebelumnya yang sudah dihapus)
Luar biasa panasnya cuaca siang ini…Bagian sebagian
orang dianggap menggambarkan apa yang dirasakan hatinya saat ini…Namun sebagian
lain menganggap biasa-biasa saja…Bagi sebagian orang panasnya cuaca membuat
mereka memilih beristirahat dirumah…tidur, nonton tipi, baca buku, main games,
berselancar di dunia maya atau sekedar santai-santai bersama keluarga. Ada yang
tetap bersemangat untuk beraktifitas diluar ruang, ada pula yang mungkin
mengurungkan rencana yang sudah disusun dan memilih tinggal di rumah.
Well, perubahan cuaca yang sedemikian ekstrim
kadang mempengaruhi kita dalam memutuskan kegiatan apa yang akan dilakukan,
kita tidak tahan dengan teriknya matahari dan merasa tidak nyaman bepergian
disaat cuaca terik dan memilih cuaca cukup teduh untuk bepergian dan
beraktifitas diluar rumah.
Itulah hidup, banyak faktor yang mempengaruhi kita
dalam mengambil keputusan dan langkah disamping faktor alam. Rasanya kita tidak
akan merasa nyaman dan merasa senang melakukan sesuatu jika merasa ada sesuatu
yang mengganjal, hal sebaliknya akan kita rasakan jika tidak ada ganjalan dalam
memutuskan apa yang kita pilih dan apa yang akan kita lakukan, kita akan merasa
nyaman senang dan langkah kitapun terasa ringan.
Jika perubahan cuaca saja dapat merubah keputusan
seseorang apalagi jika ada perubahan sikap dari orang yang kita kenal apalagi
orang yang kita sayang (loh…kog malah nyerempet masalah sayang2an…hehehe).
kalaupun tidak merubah keputusan paling tidak membuat kita berpikir ada
gerangan apa dengan orang tersebut? Adakah sesuatu yang salah dengan perlakuan
kita terhadapnya? Atau, adakah suatu masalah yang tengah dia hadapi yang
sanggup membuat dia berubah? Heemmm….pemikiran seperti itu wajar-wajar saja,
dan mungkin harusnya seperti itu kita berpikir.
Kita akan terus bertanya dan mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan itu, apalagi kalo orang itu ternyata orang yang kita
sayang, kita tak kan kenal lelah sampai menemukan penyebab perubahan tersebut.
Lantas jika kita sudah menemukan jawabannya apa yang akan kita lakukan?
Bagaimana jika jawabannya justru membuat kita kecewa? Siapkah kita mendengarnya
atau paling tidak bereaksi dengan tenang dan bijak?
Heemmmm…….Saat cuaca panas kita beradaptasi dengan
menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal, demikian pula saat cuaca dingin,
kita akan beradaptasi dengan menggunakan pakaian yang cukup tebal. Untuk
sesuatu yang dirasakan oleh jasmani , kita akan mudah beradap tasi, lalu
bagaimana jika itu menyangkut perasaan? Boro-boro beradaptasi, menerima jawaban
yang tidak kita duga saja kita butuh waktu untuk menerimanya apalagi
beradaptasi dengan jawaban itu.
Kadang maunya kita cuek dan keep it going¸tetapi seperti ada sesuatu yang selalu menarik kita
dan membuat kita berat untuk melangkah. Mengenakan “pakaian” sabar dan ikhlas
saat menerima jawaban yang tak terduga atau bahkan tidak kita inginkan tidak
semudah ketika kita memperlihatkannya atau mereferensikannya kepada orang lain.
Saat seperti itu pakaian tersebut yang paling pas kita gunakan, namun justru
kita enggan bahkan terus menyimpannya.
Saya saja kadang lupa untuk mengenakannya saat-saat
seperti itu, ini membuat saya berpikir mungkin saya lebih baik mengenakan
pakaian it uterus menerus aja kali ya, karena sepertinya pakaian itu cocok
dalam segala macam cuaca dan situasi. Aaghhhhh…..seandainya saja saya bisa….
So, sahabat-sahabatku, yuukkk kita sama-sama saling
mengingatkan untuk senantiasa mengenakan pakaian kesabaran dan keikhlasan
secara konsisten dalam mengarungi samudera kehidupan ini, akrena kita manusia
tempatnya lupa dan khilaf….
gw juga pengen selalu make gan, cuma ya gitu deh...banyakan lupanya...hehehe
BalasHapus