Danau Toba |
Well, menyambung
cerita sebelumnya kali ini saya ingin bercerita tentang perjalanan yang sangat
melelahkan namun terbayar dengan keindahan dibalik perjalanan tersebut.
Lepas dari acara
pernikahan adik saya Tri Hermanto Aloysius Sinaga dengan inang (kalo
dibatak manggil ipar perempuan dengan inang pantang nyebut nama, berhubung
tulisan kemaren mengisahkan sebelum pesta jd gpp :D ) boru
sibarani kami menginap di hotel Grand Mega, Pematang Siantar, Hotelnya
cukup representatif jika dibandingkan dengan penginapan sebelumnya, paling
tidak ada koneksi wifi gratis....hehehehe.
Pagi menjelang
siang kami melanjutkan perjalanan ke Lontung, kampung dari leluhur2 kami
(paling tidak 3 generasi masih tinggal disana). Lokasinya di Pulau Samosir,
Pulau yang berada ditengah2 Danau Toba, danau alami terbesar di Asia Tenggara
dan terdalam didunia (paling gak itu yang dibilang oom Wikipedia), menempuh
perjalanan cukup panjang plus makan siang dan menyebrang dengan Ferry dari
Ajibata ke Tomok akhirnya kami tiba sore menjelang malam di Lontung. sepanjang
perjalanan dari parapat sampai ke Lontung tak henti2nya keluarga saya (anak dan
istri) mengagumi keindahan Danau Toba dengan Pulau Samosir ditengahnya.
Disana kami telah
disambut dengan sederhana oleh bapauda, inanguda, abang, adik dan keluarga yang
lain. oh iya, dalam perjalanan ini kami menggunakan 2 mobil, satu mobil saya
yang menyetir dan satu lagi adik saya yang baru saja menikah. Tiba waktunya
kami melepas kerinduan setelah (saya sendiri dan adik saya) lebih dari 10 tahun
tidak menjejakkan kaki di Lontung. Berhubung bahasa batak saya dan adik2 saya
masih marpasir-pasir (terbata-bata) maka komunikasipun tercampur dengan bahasa
tarzan, namun anehnya kita sama2 saling paham tentang apa yang kita
bicarakan.
Dimeja yang satu
adik2 saya dan keluarga yang lain asik minum2 sambil bernyanyi-nyanyi.
hemmmm...suaranya maknyus, tidak kalah dengan penyanyi2 lain yang berasal dari
tanah Toba. Sementara didalam rumah bapak dan mama serta bapauda dan keluarga
lainnya sibuk bercerita tentang pesta adat yang kemarin baru terlaksana. Pesta
yang meriah dan berlangsung dengan lancar, walau ada kekurangan disana-sini
(well...nothing perfect, right?). Saya dan keluarga serta pengantin berdua
(selama perjalanan saya lebih prefer pakai kata pengantin :)) berjalan
sekeliling kampung, saya berusaha menceritakan dan mendiskripsikan apa dan
bagaimana Lontung itu. Niatnya sih supaya mereka semakin kenal dan semakin
cinta kampung halaman kami ini, terutama anak2 saya.
Niatnya ingin
menghabiskan waktu sampai malam, namun apa daya fisik sudah cukup kelelahan
setelah menempuh perjalan cukup panjang, ditambah dinginnya udara Lontung
semakin membuat berat mata ini untuk membuka, lagipula esok kami harus memulai
perjalanan pagi menuju Hutagurgur, kampung halaman dari mama kami, jadilah kami
malam itu istirahat lebih awal dari keinginan, dengan harapan besok bangun
lebih awal untuk berziarah ke makam leluhur sambil meneruskan cerita2 kami.
lanjut gan :)
BalasHapus