Newbie nih....tulisan
pertama, belajar nge-blogg....agak ketinggalan memang, atau malah jauh
ketinggalan??? hemmmm......tidak apalah yang penting hepi :)
Akhirnya mencoba nulis sedikit dengan wadah lain sambil nunggu
waktu pulang..lama dah gak nulis, mencoba membiasakan diri menulis kembali..so
let's av it...
Sepulang cuti kemaren memenuhi pesta adat pernikahan adik gw no. 3
Tri Hermanto Aloysius Sinaga dengan Duma Margaret Caroline boru Sibarani ada
beberapa oleh2 yang membekas...
Pertama tentu saja terkait poto dalam tulisan ini, mereka adalah
kakak beradik orang-tua kami, diluar yang sudah wafat sebelum saya sempat
mengenalnya mereka adalah 6 Kakak beradik. Kebersamaan mereka walau telah
ditinggal saudara tertua tetap terjalin mesra dan penuh kasih. Setelah Bapatua
meninggal otomatis bokap gw jadi yang tertua diantara mereka (menurut adat
batak yg patrilineal). Sebagai yang tertua bokap gak merasa
"berkuasa" dan harus perintah sana perintah sini, adik2nya termasuk
namboru kami selalu penuh pengertian, paham apa yang harus mereka lakukan dalam
sebuah situasi tanpa perlu didikte. jika ada masalah yang mereka hadapi selalu
senantiasa berbagi dan bersama-sama mencari jalan keluar.
Sudah sedemikian umur mereka dan dikaruniai anak cucu tapi tetap
saja mereka dapat menjaga kekompakan dan keharmonisan. Seharusnya kami anak2
dan cucu2nya mencontoh apa yang telah digambarkan oleh mereka. Dengan kondisi
ilmu pengetahuan yang sudah maju, teknologi yang jauh melampaui teknologi di
jaman mereka masih muda dan alat komunikasi yang sedemikian canggih idealnya
apa yang mereka lakukan bisa diteladani dengan jauh lebih mudah oleh anak cucu
mereka. Bayangkan saja, kalau dulu mereka berkomunikasi hanya dengan
surat, yang di Jakarta-pun pulang kampung cuma bisa naek Kapal Laut itu udah
bagus, kadang cuma naek bis ekonomi yang bisa ditempuh selama 3 hari 3 malam.
Tapi hal itu tidak jadi hambatan untuk membangun komunikasi. Saat ini?? Ongkos
pesawat bisa dibilang lebih terjangkau dari jaman mereka, so gak perlu makan
waktu berlama2 untuk bertatap muka. telepon?? jaman mereka boro2 pake telepon
cuma bisa surat yang entah nyampenya kapan. sekarang??? heeemmmmm....teknologi
dah sape 4G kayanya tapi apakah cara kita berkomunikasi sudah lebih baik dari
mereka?? *nelenludah
So apa lacur, semua "kelebihan" yang ada di era kami
anak cucunya belum mampu kami manfaatkan untuk setidaknya mengikuti apa yang
telah mereka contohkan. boro2 adik yang nurut sama adiknya atau kakak yang jadi
contoh adiknya, sekedar memberikan kabar atau say hello saja mungkin dapat
dihitung sama jari. kalopun iya, lebih banyak dilakukan dengan verbal, so
dengan komunikasi yang "seadanya" ini sulit rasanya mengharapkan kami
anak cucunya dapat membangun keharmonisan seperti apa yang telah mereka
pertontonkan.
Jangankan keharmonisan yang diwujudkan justru yang terjadi adalah
"letupan2" yang pada akhirnya bisa menjadi abu dalam sekam. tak
terbayangkan di era anak2 kami (cucu mereka) kelak, bagaimana kami dapat tetap
bersatu dalam sebuah keluarga besar yang harmonis dan hangat.
Kemajuan teknologi dan komunikasi ternyata tidak otomatis membuat
semuanya lebih mudah bahkan lebih baik dari yang sudah dilakukan generasi
sebelumnya. Ya..! itu adalah modal, namun seringkali modal itu terbuang percuma
karena kita lebih memikirkan siapa diri kita, apa kebutuhan kita dan apa yang
mau kita raih. Pemikiran bahwa kita adalah sebuah keluarga idealnya ditumbuhkan
dari mulai hal kecil. Berkomunikasi dengan lebih baik, karena sesungguhnya
tanpa keluarga apalah artinya kita? sesukses apapun kita jika hanya kita yang
menikmatinya tidak lebih baik dari seorang yang hanya memikirkan dirinya
sendiri alias egois, yang mungkin kita sendiri paham betapa kita tidak menyukai
orang yg egois.
Semoga kami dapat meneladani apa yang telah kalian perlihatkan pada
kami duhai Bapa, Namboru, Bapauda......ya, semoga......
Mengenai oleh-oleh yang lain akan saya kisahkan dikesempatan yang
lain....
best role model ya gan.... ;))
BalasHapus