Perjalanan kuliner di negeri Makassar berlanjut, selepas menikmati Pallu Basa kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Losari, kabarnya sunset disini indah dan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, kebetulan pas saya datang sedang ada acara malam ramah tamah masyarakat dengan walikota Makassar merayakan hari jadi Kota Makassar yang ke-404. Awalnya sih saya hanya ingin melihat seperti apa Pantai Losari diwaktu malam, tak terpikir makan karena masih kenyang sehabis menyantap Pallu Basa.
Setengah
jam memutari pantai Losari, memandangi laut yang gelap diatas jembatan
mengapung sambil menikmati hiburan dari panggung ramah tamah kamipun
bersiap-siap pulang. Teman saya menawarkan untuk mampir ke kedai makan Pisang
Epe, mumpung di Makassar katanya, heeeemmmmmm usul yang menyenangkan, bolehlah
aku menjawab tanpa ragu J.
Tiba di
tempat yang dituju saya melihat banyak sekali orang yang sedang menikmati
Pisang Epe ditempat tersebut, wah sepertinya tempat kuliner favorit yang menajikan
hidangan yang nikmat. Setelah mengambil tempat duduk yang kebetulan kosong kami
langsung memesan 2 Pisang Epe, 2 Cappucino dan 1 Moccacino, tak sabar rasanya
menantikan hidangan datang, penasaran saya seperti apa bentuk Pisang Epe ini.
Kurang
dari 10 menit hidanganpun datang, dari bentuk penyajian mirip pisang bakar yang
biasa saya makan di Jakarta. Well, Pisang Epe memang pisang yang dibakar
layaknya pisang bakar di Jakarta. Saya coba menyantap potongan pertama, apakah
rasanya juga sama seperti pisang bakar di Jakarta? Begitu potongan pertama saya
santap baru terasa beda antara pisang bakar di Jakarta dengan Pisang Epe yang
sedang saya santap. Coklat yang digunakan bukanlah mesis seperti yang digunakan
pisang bakar di Jakarta. Pisang Epe menggunakan bubuk milo coklat yang kering
seperti biasa saya gado. Letaknya
ditengah-tengah pisang dan diatasnya ada keju yang ditaburkan, benar-benar
kuliner yang maknyuussss.
Bagaimana
dengan rasanya? Wah kalo masalah ini sulit diungkapkan dengan kata-kata, anda
harus mencobanya sendiri, saya hanya bisa menyantapnya potongan demi potongan
dan kelezatannya tak berkurang hingga gigitan terakhir, padahal saya baru saja
menyantap Pallu Basa. Segerombolan pengamen datang menambah indahnya suasana
malam, mereka melantunkan lagu yang enak didengar, tak terasa Pisang Epe dan
Cappucino pesanan saya tandas tak bersisa…..hehehehe….
Poin
untuk Pisang Epe secara keseluruhan 3.6, tak sabar rasanya ingin menycipinya
kembali dilain waktu.
Next
saya inign menycipi Konro di Karebosi yang kabarnya menjadi tempat favorit
menikmati Konro.
See u friends.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar