In Memoriam Hendrik In Memoriam Hendrik | Sharing Moments In Memoriam Hendrik | Sharing Moments Sharing Moments, Berbagi Untuk Kebaikan , memberikan inspirasi bagi sesama agar hidup ini menjadi lebih bahagia

Senin, 24 Oktober 2011

In Memoriam Hendrik


Sesaat sebuah memori muncul ke permukaan, sebuah memori duka 2 tahun lalu tepatnya 22 Oktober 2009 lalu. Memori tentang perjuangan seorang anak yatim melawan penyakit yang belakangan diketahui sudah diderita sejak ia lahir. Dialah Hendrik, seorang anak sekaligus pahlawan tidak saja bagi keluarganya tapi juga bagi teman-teman, sahabat, dan kakak-kakaknya di ANANDA.

Bagi keluarganya, dia adalah tulang punggung keluarga, disela-sela kegiatan sekolah dia masih sempat berjualan kantong kresek dan menarik gerobak sampah demi membantu ibunya membiayai hidup keluarga, namun hal itu tidak mengurangi waktunya untuk setia mengasuh adik-adiknya, benar-benar sosok yang bisa dibanggakan dan diteladani dalam keluarga.

Bagi teman, sahabat, kakak, dan adiknya di ANANDA dia hadir sebagai sosok yang hangat dan rendah hati, bukan hanya di keluarga, tapi di ANANDA pun dia sanggup menjadi teladan bagi adik-adiknya sekaligus membagi kasih dan sayangnya, sekali lagi dia menjadi sosok pemimpin yang dihormati tidak saja bagi teman dan adik-adiknya di ANANDA namun bagu kakak-kakak yang mengasuhnya di ANANDA sebuah komunitas yang dikembangkan bagi anak-anak yatim di daerah ciledug.

Yang luar biasa, semua itu dia lakukan tanpa mengeluh, dia menjalani peran tersebut dengan tulus, ikhlas dan rendah hati. Ditengah penderitaan yang dirasakan, dengan klep jantung yang tidak sempurna dia tetap bisa melakukan semua peran itu dengan penuh semangat, tak tersirat wajah lelah dan letih, raut kecemasan bahkan tidak terdengar keluhan keluar dari bibirnya. Andai saja peimimpin Negara ini memiliki figur seperti dia, seandainya saja….
Mungkin karena dia terlahir persis di hari ulang tahun kemerdekaan republik ini seakan dia dianugerahi sifat pantang menyerah dan kepahlawanan, jiwa yang rendah hati yang idealnya dimiliki seorang pemimpin, semangat untuk melayani dalam keihklasan dan ketulusan yang seharusnya ada dalam diri para pemimpin negri ini, ya sekali lagi seandainya saja pemimpin negri ini seperti itu adanya…

Takdir menentukan lain, asa yang tersemat pada dirinya agar dia senantiasa menjadi pemimpin dan pelindung keluarga, membiayai kehidupan keluarga kelak bila dia dewasa  tak terwujud seperti yang diharapkan, setelah berjuang lebih dari 2 bulan melewati serangkaian anfal, rawat inap dan serangkaian tindakan medis harus dijalani, terutama satu minggu berada di ruang ICU di rumah sakit kami harus ikhlas melepasnya kembali ke sisiNYA. Sebuah kehilangan bagi keluarga dan adih-adik di ANANDA serta kami kakak-kakaknya ya telah Allah perkenankan sejenak mengenal figur yang hangat, rendah hati, teguh pada keyakinan, pemimpin yang bijak, melampaui keterbatasan yang dia hadapi, benar-benar figur yang dikagumi keluarga, sahabat, adik-adik dan kakak-kakak-kakaknya. Allah sangat sayang padanya, itu saja yang kami pahami….

Terima kasih ya Allah, yang telah mempertemukan kami dan memberikan kami anugerah dalam sosok figur yang hangat, sabar, penyayang, sederhana, tangguh dan rendah hati. Syukur kami ya Allah atas kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk mengenal dan menyayangi dia, belajar tentang kehidupan darinya dan melihat pada diri ini akan besarnya limpahan rahmatMU atas diri kami.

Beristirahatlah dengan tenang dik….kami disini akan selalu mengenangmu

In loving memory of Hendrik Tri Susilo (17 Agustus 1993 – 22 Oktober 2009)

1 komentar:

Sharing Moments, Berbagi Untuk Kebaikan...