Lama tak menulis di blog karena kesibukan membuat malas
untuk memulainya kembali, dengan sedikit paksaan coba menulis kembali,
menuangkan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan.
Berita-berita belakangan di televisi kebanyakan bukan
tayangan yang edukatif dan jauh dari dikatakan menyenangkan. Gimana gak mulai
dari kecelakaan akibat pengendara mobil yang “masih dibawah umur” yang tentunya
gak punya Surat Ijin Mengemudi (SIM) sampai berita tertembaknya seorang polisi
di jalan utama ibukota. Masih ada lagi berita tentang rekening gendut calon
KAPOLRI dan berita tentang artis yang membatalkan pertunangan dengan kekasihnya
yang belakangan diketahui TIPSANI alias tipu sana dan sini dan membuat heboh
dunia socmed dengan kosakatanya yang sulit dipahami oleh kebanyakan orang
bahkan mungkin seorang intelektual sekalipun.
Sebagai seseorang yang pernah jadi korban kecelakaan
lalu-lintas sampai patah kaki berungkali saya miris dengan “semangat keselamatan”
berlalu-lintas di ibukota ini. Sebenarnya bukan cuma AQJ atau yang akrab
dipanggil Dul yang merupakan putra artis tersohor di negri ini yang mengendarai
kendaraan saat “masih dibawah umur” atau tan SIM, masih banyak sekali anak-anak
yang baru beranjak gede atau ABG yang wara-wiri dengan mengendari kendaraan
baik itu mobil atau motor, coba aja datengin tiap sekolah-sekolah SD dan SMP
terus liat ke parkirannya dan cek satu-satu kendaraan yang parkir disitu
dijamin beberapa atau bisa jadi banyakan kendaraan yang dibawa murid
dibandingin dibawa guru-gurunya.
Kebanyakan mereka gak mikirin keselamatan orang lain. Boro-boro
keselamatan orang lain, keselamatan dirinya sendiri aja gak dipikirin. Iya sih
lokasi sekolah dan rumah gak terlalu jauh tapi itu bukan alasan untuk tidak
memperhatikan keselamatan berlalu-lintas, mulai dari kelengkapan surat-surat sampai
perlengkapan keselamatan semisal helm. Orang tua juga memang ikut
berkontribusi, alih-alih ingin memanjakan anak dengan memberikan kendaraan
kepada anak-anaknya justru itu malah jadi mesin pembunuh di jalanan.
Aparat keamanan di jalan juga bisa jadi ikut punya andil (kalo
gak mau dibilang emang punya andil) tentang keamanan di jalan raya. Sepanjang
perjalanan saya dari rumah ke kantor sering nemuin jalanan yang gak dijaga ama
polisi padahal jalanan itu macetnya gak ketulungan, ada juga yang Cuma duduk-duduk
dibawah pohon sementara banyak pengendara anak sekolah yang berseliweran gak
pake helm dan lain sebagainya. Memang gak semua kondisi polisi kaya begitu, ada
juga yang saya temuin polisi yang rajin, tiap pagi saya selalu liat dia atur
lalu-lintas dengan sabar, memperlancar arus lalu-lintas yang pastinya gak mudah
ditengah ego berkendara kebanyakan pengendara yang tinggi.
So, keselamatan berkendara itu menjadi tanggung jawab kita
semua, mulai dari pengguna jalan rayanya, yang bikin aturannya, sampe yang
menjaga agar aturan itu berjalan sesuai dengan yang harapkan dan diamanahkan.
Kalo semangatnya dah sama gak perlu nunggu kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh
anak dibawah umur bawa kendaraan baru dilakukan razia nangkepin anak-anak. Biaya
untuk melakukan pencegahan kayanya lebih murah deh dibandingin biaya untuk
memperbaiki yang udah terjadi.
Kalo mengenai penembakan polisi dan rekening gendut polisi
pengen juga sih ngomongin tapi kayanya materinya berat diomongin sore-sore gini
apalagi ngomongin bahasa carut-marutnya Vicky Prasetyo yang sulit dipahami
(paling gak oleh saya), hehehe.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar