Waktunya Bagi Garuda Muda Waktunya Bagi Garuda Muda | Sharing Moments Waktunya Bagi Garuda Muda | Sharing Moments Sharing Moments, Berbagi Untuk Kebaikan , memberikan inspirasi bagi sesama agar hidup ini menjadi lebih bahagia

Selasa, 17 Juli 2012

Waktunya Bagi Garuda Muda


Pertandingan Piala Eropa telah berakhir dengan hasil Spanyol menjadi Negara pertama yang berhasil mempertahankan gelar sebagai Juara Piala Eropa. Tidak lama berselang kita disuguhkan sebuah kompetisi lain yaitu babak kualifikasi Piala Asia U-22 2013. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah grup E yang dihuni Rangking 1 dan rangking 2 AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) yaitu Jepang dan Australia serta Singapura, Timor Leste dan Makau. Memperebutkan 2 tiket ke putaran final + 1 ranking tiga terbaik akhirnya Jepang dan Australia lolos mewakili grup E ke putaran final, sementara Timnas Indonesia walau menempati posisi ke-tiga gagal melenggang setelah hanya mampu meraih 6 poin dari 5 pertandingan yang dimainkan, kalah dari Oman yang meraih nilai 7.

Lho, kog Indonesia Cuma 6 poin yang dihitung?? Berhubung grup D hanya terdapat 5 negara maka grup lain yang berisi 6 negara maka poin yang dihitung yaitu setelah dikurangi poin yang diraih dari tim juru kunci (Indonesia Poin 9 dikurangi 3 poin hasil melawan Timor Leste). Hanya Myanmar wakil ASEAN yang berhasil lolos ke putaran final setelah menjadi runner up dibawah Korea Selatan di grup G dimana hanya kalah selisih gol setelah meraih poin sama dengan Korea Selatan. Myanmar juga berhasil menahan imbang Korea Selatan 0-0. Grup ini juga dihuni 3 negara lain dari ASEAN yaitu Philipina, Vietnam dan tuan rumah Malaysia.

Nah saya coba belajar jadi komentator lagi ah, memang belum tentu bisa melakukannya sih tapi paling gak ikut mikirin perkembangan sepakbola kita…hehehehe. Melihat permainan Timnas Garuda Muda kemarin sih saya cukup terpesona, mereka berusaha dan mampu memainkan umpan-umpan pendek khas tiki-taka walau mungkin perlu lebih banyak pengembangan tetapi paling tidak ada setitik harapan melihat gaya permainan punggawa-punggawa Garuda Muda. Bermain berani dan agresif sudah terlihat walau mungkin belum banyak variasi serangan yang dilakukan, skill-nya pun sudah baik dan mampu menciptakan beraneka peluang menciptakan gol. Masih banyak yang harus dibenahi sih memang, soal stamina dan kontrol emosi misalnya, jika saja 2 kendala ini bisa dibenahi mungkin Timnas Muda ini bisa berbicara banyak di level Internasional, gak cuma level domestik atau Asia saja.

Kerjasama antar mereka pun cukup baik walau mereka datang dari berbagai klub dan latar belakang. Agung Supriyanto pencetak 4 gol selama kualifikasi berasal dari klub PPSM Kartika Nusantara asal Magelang juga merupakan anggota TNI, andalan Indonesia sekaligus kapten tim Andik Vermansyah berasal dari klub Persebaya 1927 (IPL) dan pemain tengah lainnya Adi Bayauw merupakan pemain asal klub  Persija Jakarta (IPL), ada pula pemain asal Semen Padang Yosua Pahabol yang baru berusia 18 tahun, mereka bahu-membahu berusaha meloloskan Timnas Indonesia ke putaran final dengan segala kemampuan yang dimiliki, dan permainan mereka juga menarik ditonton dan mampu menyuguhkan permainan yang menawan, mungkin dengan memperbanyak jam terbang melawan tim-tim yang kelasnya berada diatas mereka dapat mengasah kemampuan dan mental bertanding.

Disamping nama-nama terdapat pula beberapa nama yang sudah dikenal luas yang sebelumnya pernah membela Timnas U-22, mereka diantaranya Kurnia Meiga, Andritany Ardhiyasa yang berposisi penjaga gawang, kemudian Gunawan Dwi Cahyo, Diego Michels dan Hasyim Kipuw di sektor pertahanan, di sektor tengah ada Egi Melgiansyah, Oktavianus Maniani dan di sektor  penyerang ada Yongki Aribowo, Titus Bonai, Patrick Wanggai bahkan Syamsir Alam asal klub C.S. Visé (Belgia) juga pernah jadi punggawa Timnas U-22. Jadi sebenarnya kita memiliki banyak talenta muda yang jika terus diasah dan dijaga dengan baik bukan tidak mungkin mereka akan membawa Indonesia ke pentas dunia dan mengharumkan nama bangsa.

Tapi anehnya ketika mereka beranjak ke Timnas Senior seolah kemampuan dan ketrampilan mereka di lapangan terlihat berbeda, entah karena kemampuan lawan yang justru berkembang lebih pesat dari perkembangan Timnas atau karena memang kualitas Timnas kita yang tidak berkembang sama sekali atau bisa jadi karena kedua factor tersebut terjadi secara bersamaan, karena faktanya Timnas Senior kita tidak mampu berbicara banyak bahkan untuk level ASEAN.         Lihat saja bagaimana perkembangan sepakbola Vietnam dan Myanmar yang notabene mengandalkan produk lokal, Philipina pun berkembang cukup pesat walau mereka mungkin agak berbeda karena ada faktor naturalisasi pemain, jadi sebenarnya naturalisasi  pemain bukanlah harga mati untuk perkembangan sepakbola karena Vietnam yang sekarang memuncaki ranking di ASEAN sesuai release FIFA bulan Juli masih mengandalkan produk lokalnya. Indonesia dengan segudang talenta-talenta muda sebenarnya memiliki peluang yang banyak untuk berbicara di kancah persepakbolaan dunia, Jepang saja yang jumlah SDM-nya jauh lebih sedikit bisa berbicara di pentas dunia apalagi Indonesia, ya gak.? Ini kalo bicara harusnya sih.

Kalo diliat antusiasme juga Indonesia luar biasa, bagaimana sambutan masyarakat ketika klub-klub ternama datang ke Indonesia, bahkan rencana kedatangan klub seperti QPR saja mampu menyedot atensi yang luar biasa, itu juga kan sebuah modal, bahwa masyarakat mau mengeluarkan dana yang tidak bisa dibilang sedikit untuk mendapatkan tontonan yang berkualitas. Lihat juga bagaimana masyarakat di Pekanbaru memadati stadion setiap Timnas Garuda Muda bertanding didalam kualifikasi Piala Asia U-22 2013 kemarin, luar biasa bukan? Itu untuk level Junior, yang mungkin di Negara tidak seantusias di Indonesia. Semua itu modal untuk membangun sepakbola Indonesia menjadi sebuah industry, namun sebelumnya para pelaku sepakbola juga perlu meningkatkan kualitas sajiannya dan profesionalismenya, gak Cuma mikirin uang..uang… dan uang, karena dari sejarahnya sepakola Indonesia merupakan suatu alat untuk mempersatukan bangsa dan menumbuhkan rasa nasionalisme.

Saya sendiri beberapa kali menonton pertandingan Timnas Senior maupun Junior, baik itu langsung maupun melalui layar kaca merasakan aura betapa dashyatnya pesona dan antusiasme masyarakat dalam menyaksikan dan mendukung pertandingan Timnas, ini sebuah bukti bahwa masyarakat selalu mendukung dan menantikan prestasi Timnas walau beberapa kali dikecewakan dengan hasil yang diraih. Permainan Timnas Indonesia juga tidak buruk, masyarakat Indonesia selalu mengapresiasi sejauh Timnas sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya, sebaliknya jika bermain malas-malasan penonton tidak segan-segan memompa semangat dan beberapa mencemooh, itu semua karena kecintaan mereka pada Timnas.
Setelah gagal di kualifikasi Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan di Brazil, selayaknya Timnas melakukan regenerasi dan mempercayakan pemain-pemain muda untuk berkompetisi di level senior, lihat saja bagaimana Jepang meregenerasi pemainnya pun hal yang sama dilakukan tim sekelas Jerman, Spanyol, Brazil dan Argentina, dengan memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada pemain muda akan membantu mereka dalam mengembangkan permainan dan memupus kesenjangan/gap antara pemain senior dan junior sekaligus menjaga kesinambungan kualitas permainan dan kerjasama antara pemain, syukur-syukur mereka melahirkan prestasi dalam waktu dekat ini.

Piala AFF 2012 misalnya, bisa menjadi ajang untuk menempa para punggawa muda Garuda, satu grup bersama Singapura, runner up kualifikasi dan Juara bertahan sekaligus tuan rumah Grup B Malaysia. Berada satu grup dengan Malaysia yang secara tradisional merupakan lawan yang kerap memberikan perlawanan dengan tensi tinggi tentunya sebuah ajang yang mereka butuhkan untuk melatih mental bertanding, tentunya dengan didampingi beberapa pemain senior. Kita lihat saja apakah Timnas yang dikirim ke Piala AFF nanti akan berisi pemain-pemain muda atau kembali dipercayakan pada pemain-pemain naturalisasi yang level permainannya juga bagus namun untuk masa depan sepakbola Indonesia sih saya lebih pilih pemain-pemain muda.

1 komentar:

Sharing Moments, Berbagi Untuk Kebaikan...