Akhirnya terjawab sudah akhir dari drama
musim 2011/2012 BPL, Manchester City meraih tahta dari kasta tertinggi
sepakbola Inggris lewat drama yang ketegangannya bisa jadi melebihi film-film
drama atau film action yang pernah kita tonton di layar lebar. Jika ada
kekecewaan dan ada nada sumbang itu suatu hal yang biasa dalam sebuah
kompetisi. Yang jelas hasil akhir musim ini bisa jadi yang paling dramatis
sepanjang era Premier League bergulir, terakhir juara ditentukan dengan selisih
gol pada musim 1988/89 (Masih menggunakan nama Divisi Satu), namun musim ini tidak
hanya pada perebutan posisi 1 dan 2 tapi juga pada perebutan posisi 3 demikian
juga dengan tiket terakhir tim yang terdegradasi. Posisi 1 dan 2 di klasemen
akhir musim ini hanya dibedakan oleh selisih gol, City memiliki selisih gol 63
mengungguli United yang memiliki selisih gol 55, atau terpaut 8 gol.
Lebih dari itu jalannya pertandingan
yang dimainkan bersamaan oleh kedua tim yang membuat ketegangan penentuan juara
bertambah. Bagaimana tidak sampai injury time atau waktu ekstra tersisa 2 menit
pada pertandingan yang dilakoni City, titel juara masih digenggam United lewat
hasil kemenangan 1-0 dari tuan rumah Sunderland. Saat itu City masih tertinggal
1-2 dari QPR yang pada saat bersamaan juga sedang berjuang lolos dari
degradasi. Namun apa lacur, 2 gol tambahan dari Edin Dzeko dan Sergio Kun
Aguero merenggut asa dari para pemain dan pendukung United, ditambah hasil dari
tempat lain dimana Bolton juga ditahan tuan rumah Stoke City maka hasil
pertandingan City melawan QPR tersebut menguntungkan kedua-belah pihak. Walau
kecewa dan sempat berkomentar bahwa City diuntungkan dengan Extra Time 5 menit tapi Sir Alex
Ferguson tetap menyampaikan selamat kepada City atas raihan gelar juara musim
ini. Seperti dikutip dari MUTV, “Atas nama Manchester United, saya ingin
menyampaikan selamat kepada tetangga kami. Sebuah pencapaian fantastis dapat
memenangi liga ini.”
Well, dilihat dari jalannya Premier League musim ini memang City
cukup pantas meraih gelar juara yang sudah dinanti-nantikan selama 44 tahun
tersebut. Kunci dari berjayanya City musim ini dari United adalah pada saat
Derby Manchester Part I yang justru saat itu United menjamu City di Theatre of
Dream, Old Trafford. Pada Derby tersebut City Mengungguli United dengan catatan
buruk United sejak tahun 1955. Lewat gol-gol dari Balotelli (22,60), Aguero
(69) dan tambahan gol pada menit akhir pertandingan dari Dzeko (90, 90) serta
Silva (90) City menghantam United 1-6, dimana gol semata wayang United dicetak
oleh Fletcher. Pertandingan ini juga diwarnai dikartumerahnya Evans pada menit
ke-47. Hasil inilah yang akhirnya diujung kompetisi membedakan antara keduanya.
Seperti pada tulisan saya sebelumnya
keunggulan City terletak pada kualitas pemainnya yang merata dan memiliki daya
serang yang berada diatas rata-rata. Dengan pemain sekelas Samir Nasri, David
Silva, Yaya Toure, Kun Aguero, Carloz Tevez, Edin Dzeko mereka memiliki amunisi
yang bagus untuk menghadapi tim bahkan sekelas Barcelona dan Madrid dari Spanyol.
Jadi raihan gelar juara Premier League merupakan
pencapaian yang sudah sepantasnya untuk mereka. Tinggal kita lihat bagaimana
konsistensi mereka dikancah kompetisi di tahun-tahun mendatang. Dengan semakin
banyaknya pertandingan yang akan diarungi dimusim mendatang maka daya tahan,
konsentrasi dan konsistensi hasil akan diuji, mampukah mereka menambah raihan
gelar tidak saja kompetisi domestik tapi juga eropa bahkan internasional.
Menarik ditunggu kompetisi musim
mendatang dengan semakin maraknya taipan-taipan dan raja-raja minyak dari Timur
Tengah mengambil alih kendali klub-klub di Premier
League, tentunya ini akan memberikan tantangan kepada tim-tim kaya
pengalaman apakah mereka mampu menyaingi klub-klub dengan gelontoran dana yang
tak terbatas tersebut dengan konsistensi permainan dan raihan hasil bagus? Buat
saya saat ini tidak ada lagi Big Four, karena setiap klub memiliki kesempatan
dan peluang yang sama untuk berprestasi, kekuatan uang merubah peta
persepakbolaan Inggris bahkan mungkin dunia, ini yang tak bisa dipungkiri,
paling tidak bagi saya J.
Sebelum sampai ke musim mendatang
sejenak kita nikmati kompetisi Piala Eropa yang akan bergulir mulai 8 Juni 2012
nanti, siapa kira-kira yang meraih gelar kampiun Eropa 2012? Apakah hegemoni title race Premier League ini memberikan
dampak positif bagi prestasi timnas Inggri? Saya sendiri mengunggulkan Spanyol,
Belanda dan Jerman tanpa melupakan Italia dan Inggris sebagai kekuatan
tradisional sepakbola eropa. Kejutan? Heemmmmm…….ini yang selalu saya tunggu-tunggu
dari sebuah kompetisi, yang membuat jantung berdegup dan memberikan cita rasa
tersendiri bagi drama yang dimainkan.
Dan tentunya masih ada satu lagi
pertandingan yang layak dinantikan, yaitu final UEFA Champions League (UCL)
2012 yang merupakan penentuan siapakah yang terbaik diantara klub-klub Eropa
sekaligus penutup rangkaian kompetisi diantara liga-liga di Eropa
Last but not least….Selamat kepada City atas
raihan gelar juara musim 2011/2012, see you next season….pun demikian dengan
juara-juara di liga Domestik lainnya, Juventus, Real Madrid, Borussia Dortmund,
Ajax, Montpellier (1st time champion), FC Porto and so on.
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar