Memasuki minggu
terakhir di bulan Oktober, bulan yang mungkin buat kita hanya bulan biasa,
tidak ada bedanya dengan bulan-bulan yang lain, tapi buat sebagian yang lain
mungkin bulan ini memiliki makna tersendiri. Ulang tahun, ulang tahun
perkawinan, menikah, atau mungkin ditinggal pergi selamanya oleh orang yang
dikasihi adalah sebagian alasan yang membuat bulan ini menjadi bermakna bagi
mereka.
Momen, ya momenlah
yang membuat sesuatu menjadi memiliki makna lain. Andai kita sadar, momen itu
menjadi bermakna karena ada cinta didalamnya. Kita begitu mencintai atau
setidaknya menyenangi apa yang terjadi pada saat itu, dan pastinya kita begitu
mencintai orang yang pergi meninggalkan kita saat itu hingga kita merasa sangat
kehilangan.
Cinta sanggup membuat
kita damai, teduh dan tenang, saat kita menemukannya kita begitu bahagia dan
saat kita kehilangannya kita merasa begitu sedih.
Andai kita sadari
semua itu hanyalah karunia dan pemberian Allah, bahwa itu hanyalah sebuah harta
titipan, sebuah rasa yang diselipkan dalam hati setiap orang yang suatu waktu
dapat diminta atau diambil Sang Empunya Cinta.
Saat cinta diselipkan
sesungguhnya saat yang bersamaan disertai juga dengan keikhlasan, kesabaran,
ketabahan didalamnya, hanya kita lebih melihat cinta sebagai sebuah kegembiraan
dan kesenangan. Sesungguhnya dalam sedih juga ada cinta, dalam dukapun ada
cinta, bahkan dalam perpisahan sekalipun terdapat cinta, andai kita mau
merasakan cintanya Sang Maha Cinta.
Setiap hari setiap
saat adalah kesempatan terakhir kita memberikan, mewujudkan, merasakan, dan
menebarkan benih cinta kepada keluarga, saudara, sahabat, teman-teman dan
orang-orang disekeliling kita, tentunya yang lebih utama untuk orang-orang
terdekat yang kita kasihi karena kita tidak pernah tahu kapan Sang Pemilik
Cinta akan memintanya kembali dari kita.
Goresan Cinta, Atrium, 19 Oktober 2011
Cinta, the biggest mystery of life :D
BalasHapus