Senin, 23 September 2013

Jebret....!!!! Ahay.... Indonesia-pun Juara....!!!!

Jebret… Gol…. !! tendangan pinalti Ilham Udin Armayn dalam laga final Piala AFF U19 yang harus dituntaskan lewat adu pinalti mengakhiri penantian panjang bangsa Indonesia akan raihan gelar dari olahraga paling popular di nusantara ini.

Indonesia menang dengan skor akhir 7-6 dari Vietnam dan berhak mengangkat tropi kejuaran piala AFF U19 tahun 2013 ini. Setelah laga berakhir 0-0 sepanjang 120 dan dilanjutkan adu pinalti, dan drama adu pinaltipun harus memasuki babak sudden death, sampai dengan penendang kedelapan Indonesia dan Vietnam telah dua kali gagal dalam melakukan eksekusi pinalti, pemain Indonesia yang gagal dalam eksekusi pinalti adalah Evan Dimas (penendang kedua) dan Zulfiandi (penendang ketiga) sementara Vietnam yang gagal adalah  Trần Hữu Đông Triều (penendang kedua) dan Nguyễn Tuấn Anh (penendang keempat). Saat kiper Indonesia Rafi Murdianto berhasil menepis tendangan pemain Vietnam  Phạm Đức Huy maka penentuan hasil pertandingan ada dipundah Ilham Udin, dan jebreeettttt….. Ilham Udin berhasil menceploskan bola ke gawang Vietnam yang dikawal Lee Van Truong dan seketika pecahlah gemuruh seisi stadion Delta, Surabaya menyambut kemenangan Indonesia.

Jalannya pertandingan sendiri cukup seru, serangan silih berganti dilancarkan kedua kubu, pemain-pemain Timnas kali ini seperti tidak merasa lelah terus berlari, stamina tetap terjaga selama pertandingan walau punya waktu istirahat lebih pendek. Hal ini kontras bila melihat pada penampilan timnas sebelumnya baik junior maupun senior yang kerap “kehabisan bensin” dan alhasil dibabak kedua kedodoran dan kehilangan konsentrasi.

Apa yang diperlihatkan Garuda-Garuda muda di atas lapangan pada laga final AFF Cup U19 kemarin malam layak diapresiasi setinggi-tingginya dan diacungi jempol. Ditengah carut-marutnya persepakbolaan Indonesia mereka mampu menunjukkan pada masyarakat sepakbola dan dunia bahwa mereka tidak terpengaruh akan hal itu, yang terlihat justru sebaliknya, semangat persatuan, bahu-membahu demi menuntaskan dahaga gelar dan meraih prestasi tertinggi di tingkat kawasan sungguh luar biasa. Semangat pantang menyerah walau kalah pada pertemuan pertama di fase grup berhasil mereka tuntaskan pada liga final sekaligus membalaskan kekalahan pada fase grup tersebut.

Tugas kedepan jelas tidak mudah bahkan tantangannya semkain besar, pemain-pemain Timnas yang rata-rata berusia 16-18 tahun tersebut sudah harus mempersiapkan diri guna mengikuti babak kualifikasi Grup G Piala Asia U19 2014 Oktober mendatang. Indonesia sendiri berada satu grup bersama juara bertahan Korea Selatan, Filipina dan Laos.

Menjaga momentum prestasi ciamik yang telah ditorehkan di ajang AFF Cup U19 ini pastinya tidak mudah, masih banyak yang harus diperbaiki dari penampilan Timnas untuk dapat berbicara di ajang yang lebih tinggi lagi, selain itu kendala-kendala teknis maupun non teknis seringkali muncul menghambat momentum dan perkembangan timnas itu sendiri. Kita doakan saja Evan Dimas dan kawan-kawan dapat terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang yang diikutinya dan tidak melempem ketika memasuki level senior. Kita berharap kelak Indonesia kembali menjadi juara Juara SEA Games, juara piala AFF di tingkat senior, Juara asia dan dapat tampil di Piala Dunia tanpa harus menggunakan jatah tuan rumah. Dengan melihat penampilan timnas U19 semalam yang begitu bersemangat, pantang menyerah dan daya juang yang tinggi bukan hal mustahil harapan-harapan itu dapat kita nikmati dalam beberapa waktu kedepan.
Sekali lagi terima kasih timnas U19 atas prestasi yang telah kalian torehkan.

Pejuang-pejuang U19:
Kiper:
Rafi Murdianto (1), Ruli Desrian (12)

Belakang:
Dimas Sumantri (14), Febly Gushendra (3), Muhammad Fatchurohman (5), Hansamu Yama Pranata (16), Mahdi Fahri Albaar (4), Muhamad Sahrul Kurniawan (12), Putu Gede Juni Antara (2).

Tengah:
Alqomar Tehupelasury (18), Evan Dimas Darmono (6, Kapten), Hendra Sandi Gunawan (11), Muhammad Hargianto (8), Paulo Oktavianus Sitanggang (17), Zulfiandi (19).

Depan:
Dinan Yahdian Javier (9), Muhammad Dimas Drajad (7), Ilham Udin Armayn (20), Maldini Pali (15), Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (10).


Dan tentunya terima kasih juga buat sang komentator dalam tayangan langsung di stasiun tv swasta nasional bung Valentino Simanjuntak (@radotvalent) yang benar-benar jebret, begitu bersemangat mengomentari pertandingan sekaligus memacu adrenalin pemirsa yang menikmati tayangan langsung tersebut, komentar-komentarnya menjadi bumbu lain yang dapat mengobarkan semangat pendukung timnas Indonesia, dalam satu kalimat “TOTALLY JEBRET”.
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 19 September 2013

200NEY, Wonder Gol from Wonder Kid

Kali ini saya mau ngobrolin tentang Wayne Rooney, anggota Timna s Inggris dan Manchester United yang sama-sama mengenakan kostum no. 10 di timnya tersebut baru saja mencatat rekor 200 gil di klubnya tersebut. Rooney menjadi orang ke-4 yang berhasil masuk “klub 200” bergabung bersama Sir Bobby Charlton, Denis Law dan Jack Rowley.

Gol ke 199 dan 200-nya diciptakan pada pertandingan pembuka Liga Champion musim 2013/14 yang dimainkan di Old Trafford. Dua Gol Rooney tersebut membawa United memenangi laga dengan hasil akhir 4-2, dua gol lain diciptakan Robin Van Persie dan Valencia.

Rooney sendiri pernah meraih 6 kali gol of the month dan 3 kali gol of the season. Nah gima kalo kita liat gol-gol itu.

Gol Of the month pertama diciptakan saat masih berseragam Everton pada musim 2002-03, tepatnya pada tanggal 19 Oktober 2002 pada laga Premiership melawan Arsenal di Goodison Park, kandang Everton. Pada musim itu Everton hanya finish pada posisi ke-7 klasemen akhir EPL. Saat itu Rooney masih berusia 16 tahun 9 bulan. Gol tersebut juga mengakhiri rekor 30 pertandingan tak terkalahkan Arsenal dan saat itu Rooney menjadi pencetak gol termuda di Premier League dalam usia 16 tahun 360 hari, sebelum akhirnya dipatahkan oleh James Milner yang saat itu berkostum Leeds United) dalam usia 16 tahun 355 hari dua bulan kemudian saat mencetak gol ke gawang Sunderland pada laga boxing day tahun yang sama.

Setelah itu gol-gol Rooney yang menjadi Gol of the month dan Gol of the season diciptakan saat berkostum United. Gol of the moment pertama kala berkostum United dicetak pada musim 2004-05 saat berhadapan dengan Middlesbrough di laga putaran ke-4 FA Cup yang dihelat di Old Trafford, kemudian berikutnya masih pada musim yang sama saat berhadapan dengan Newcastle United pada laga Premiership yang juga bertempat di Old Trafford. Setelah itu kembali terjadi pada laga putaran ke-4 FA Cup, hanya kali ini ketika berhadapan dengan Portsmouth  di Old Trafford musim 2006-07, juga di musim yang sama gol of the month dicetak pada laga Premiership kontra Bolton Wanderers di Old Trafford.Gol of the month terakhir dicetak pada laga derby melawan Manchester City musim 2010-11 yang pada saat itu pertandingan juga dilangsungkan di Old Trafford. Kala itu lewat gol bicycle kick yang akurat membawa United menang 2-1
dari City.

Sementara 3 gol Rooney yang menjadi gol of the season yaitu gol pada laga melawan Middlesbrough, Bolton Wanderers dan tentunya gol bicycle kick melawan City.

Dengan 200 gol yang telah diciptakan Rooney bagi United mencerminkan dedikasi dan profesionalismenya bagi United, walau sempat diterpa isu akan keluar namun United tetap bisa membuktikan bahwa ia adalah pemain penting dan selalu memberikan yang terbaik bagi United.

'The crowd are singing my name: ‘Rooney, Rooney, Rooooo-neeee! And there’s no better feeling in the world. (Wayne Rooney on a game vs City Feb 12,2011).
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 12 September 2013

Menariknya Kompetisi Liga Inggris

Liga Inggris musim 2013-2014 ini menarik untuk disimak, pergantian beberapa manajer klub yang tahun lalu berada di papan atas, pemain keluar dan masuk yang cukup menghebohkan karena menciptakan rekor pembelian termahal di dunia yang dihasilkan penjualan Gareth Bale dari Tottenham Hotspur ke Real Madrid (Spanyol) seharga 85,3 juta poundsterling atau sekitar Rp. 1,4 Triliun melampaui rekor Christiano Ronaldo yang juga dibeli Real Madrid dari Manchester United seharga 80 juta poundsterling atau sekitar Rp. 1 Triliun. Dan tentunya termasuk perubahan kepemilikan hak siar...hehehe..

Lilywhite yang diasuh Andre Villas-Boas (AVB) mengkompensasi keluarnya Bale yang juga menciptakan rekor penjualan klub dengan beberapa pemain masuk yang secara kualitas cukup menjanjikan seperti Erik Lamela dari A.S. Roma (Italia), Roberto Soldado dari Valencia (Spanyol) dan Paulinho dari Corinthians (Brazil). Sejauh ini dari tiga pertandingan pertama Hotspur kalah sekali saat bertandang ke tim sekota Arsenal dengan skor 1-0, menarik untuk menyaksikan kiprah selanjutnya tim yang tahun lalu berada di peringkat lima klasemen akhir liga Inggris ini mengingat musim masih panjang. Mampukah Spurs tampil lebih baik dari tahun lalu sepeninggal Bale atau justru Spurs menyesal telah melepas Bale, let's enjoy their game.

Arsenal juga sejauh ini sudah kalah sekali yang didapat saat menjamu Aston Villa di laga perdana, didua pertandingan terakhir Arsenal berhasil meraih hasil maksimal termasuk mengalahkan Tottenham Hotspur. Selain itu amunisi Arsenal juga semakin wah dengan bergabungnya Mesut Özil pada akhir jendela transfer. Nilai transfer Özil dari Madrid sebesar (kira-kira) Rp. 787 Miliar juga menjadi yang termahal bagi The Gunners yang sebelumnya dipegang Jose Antonio Reyes 10 tahun lalu. Arsenal juga mendapatkan Flamini dari AC. Milan dengan free transfer, ditambah pelatih yang sudah mengenal The Gunners luar dalam tak pelak kiprah Arsenal bersama The Professor sangat layak untuk dinantikan.

Chelsea yang tahun lalu berada di peringkat tiga musim lalu nampaknya tahun ini akan memberikan suatu tontonan yang menarik, mengingat kembalinya The Special One ditambah masuknya Eto’o yang pernah menjadi anak asuhnya di Inter Milan tentunya menjadi suatu yang layak ditunggu apakah duet ini akan seberhasil ketika sama-sama di Inter. Dengan masuknya Mourinho tentunya memberikan warna dan aroma berbeda dari musim-musim sebelumnya. Memasukkan Willian dari teman satu tim Eto'o di Anzi dan Andre Schurrle dari Bayer Leverkusen menggambarkan seberapa besar potensi daya serang Chelsea dibawah asuhan Mourinho musim ini.

Sementara itu duo Manchester yang musim lalu berada di dua besar klasemen akhir sama-sama dibawah arahan pelatih baru. Layak ditunggu kiprah mereka akan sampai sejauh mana di musim ini.

Mampukah Manchester United mempertahankan tropi liga Inggris yang diperolehnya tahun lalu dibawah arahan manajer David Moyes mengingat tidak banyak perubahan tim ini dari musim lalu hanya mendapatkan satu top pemain baru mungkin sudah cukup bagi Moyes mengingat yang direkrutnya merupakan pemain yang pernah diasuhnya di Everton, tim yang sebelumnya dia manajeri. Marouane Fellaini yang menjadi rekrutan baru diharapkan dapat bersinar dan memenuhi kebutuhan United akan seorang pemain tengah berkualitas wahid sepeninggal Scholes. Pemegang 42 caps bagi Timnas Belgia tersebut akan menggunakan nomer 31 di United, sebelumnya pemain yang mengenakan nomer 8 di Everton ini sudah tampil sebanyak 141 kali telah mencetak 25 gol bagi Everton. Mampukah Fellaini langsung “nyetel” dengan punggawa-punggawa United yang lain. Masih ada rekrutan lain memang, Varela dari Penarol dan Saidy Janko dari FC Zurich, namun rasanya Fellaini yang akan rutin digunakan oleh Moyes musim ini. let’s see.

Sementara Manchester City yang merupakan rival sekota United cukup aktif di bursa transfer kemarin. City berhasil merekrut beberapa pemain yang cukup penting dan memiliki skil diatas rata-rata, diantaranya Stevan Jovetic dari Fiorentina (Italia), Alvaro Negredo dari dan Jesus Navas dari Valencia (Spanyol) dan melepas Carlos Tevez ke Juventus (Italia) serta Maicon ke AS Roma (Italia). Dengan rekrutan-rekrutan baru tersebut lini tengah City makin kental beraroma Spanyol setelah sebelumnya sudah ada David Silva dan Javi Garcia belum lagi masuknya Fernandinho dari Shakhtar Donetsk yang merupakan rekrutan termahal City pada bursa transfer kemarin tentunya membuat lini tengah City semakin kuat yang ujungnya diharapkan City tidak hanya bersaing tapi menjadi juara Liga Inggris musim ini.

Satu lagi tim yang tak bisa dilupakan mengingat sejarah panjang liga Inggris mencatat tim inilah pengkoleksi gelar liga Inggris kedua terbanyak. Ya, Liverpool tahun ini menjalani start bagus, tiga kali menang dan belum pernah kebobolan menggambarkan kekuatan Liverpool saat ini. Mengalahkan juara bertahan di Anfield bukan sekedar kemenangan biasa, kemenangan tersebut juga memberikan spirit dan kepercayaan diri pemain serta staff untuk membuktikan diri bahwa mereka bisa melakukan lebih dari musim lalu dan merebut tropi liga Inggris. Catatan kemenangan tersebut bukan hanya menyamai rekor Chelsea pada musim 2010-11 yang menang di tiga pertandingan awal dan tidak kebobolan tetapi juga start terbaik Liverpool setelah musim 1994-1995. Kita tunggu apakah Liverpool dapat mempertahankan kinerjanya hingga akhir musim? Masuknya Kolo Toured an Mamadou Sakho tentu saja menambah kekuatan di lini pertahanan Liverpool ditambah kiper muda Belgia asal klub Sunderland Simon Mignolet , kiprah Liverpool musim ini cukup menjanjikan.

Masih ada tim-tim lainnya seperti Everton, Aston Villa, West Ham, Stoke City bahkan tim promosi Cardiff City yang sudah memberikan kejutan dengan mengalahkan City yang layak kita tunggu gebrakannya.

Well, satu lagi perubahan liga Inggris musim ini, tidak lagi disiarkan di MNC Group (GlobalTV dan MNCTV) dan beralih ke SCTV dan Indosiar yang hanya menyiarkan masing-masing 1 pertandingan tiap minggu, kalau ingin lengkap ya harus melalui tipi berlangganan Nexmedia, Firstmedia atau OrangeTV. Selamat menikmati dan selamat mengeluarkan duit lebih buat penggemar yang timnya kebanyakan disiarkan di tipi berbayar.

Salam Liga Inggris.
»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 11 September 2013

Get Home Safely

Lama tak menulis di blog karena kesibukan membuat malas untuk memulainya kembali, dengan sedikit paksaan coba menulis kembali, menuangkan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan.

Berita-berita belakangan di televisi kebanyakan bukan tayangan yang edukatif dan jauh dari dikatakan menyenangkan. Gimana gak mulai dari kecelakaan akibat pengendara mobil yang “masih dibawah umur” yang tentunya gak punya Surat Ijin Mengemudi (SIM) sampai berita tertembaknya seorang polisi di jalan utama ibukota. Masih ada lagi berita tentang rekening gendut calon KAPOLRI dan berita tentang artis yang membatalkan pertunangan dengan kekasihnya yang belakangan diketahui TIPSANI alias tipu sana dan sini dan membuat heboh dunia socmed dengan kosakatanya yang sulit dipahami oleh kebanyakan orang bahkan mungkin seorang intelektual sekalipun.

Sebagai seseorang yang pernah jadi korban kecelakaan lalu-lintas sampai patah kaki berungkali saya miris dengan “semangat keselamatan” berlalu-lintas di ibukota ini. Sebenarnya bukan cuma AQJ atau yang akrab dipanggil Dul yang merupakan putra artis tersohor di negri ini yang mengendarai kendaraan saat “masih dibawah umur” atau tan SIM, masih banyak sekali anak-anak yang baru beranjak gede atau ABG yang wara-wiri dengan mengendari kendaraan baik itu mobil atau motor, coba aja datengin tiap sekolah-sekolah SD dan SMP terus liat ke parkirannya dan cek satu-satu kendaraan yang parkir disitu dijamin beberapa atau bisa jadi banyakan kendaraan yang dibawa murid dibandingin dibawa guru-gurunya.

Kebanyakan mereka gak mikirin keselamatan orang lain. Boro-boro keselamatan orang lain, keselamatan dirinya sendiri aja gak dipikirin. Iya sih lokasi sekolah dan rumah gak terlalu jauh tapi itu bukan alasan untuk tidak memperhatikan keselamatan berlalu-lintas, mulai dari kelengkapan surat-surat sampai perlengkapan keselamatan semisal helm. Orang tua juga memang ikut berkontribusi, alih-alih ingin memanjakan anak dengan memberikan kendaraan kepada anak-anaknya justru itu malah jadi mesin pembunuh di jalanan.

Aparat keamanan di jalan juga bisa jadi ikut punya andil (kalo gak mau dibilang emang punya andil) tentang keamanan di jalan raya. Sepanjang perjalanan saya dari rumah ke kantor sering nemuin jalanan yang gak dijaga ama polisi padahal jalanan itu macetnya gak ketulungan, ada juga yang Cuma duduk-duduk dibawah pohon sementara banyak pengendara anak sekolah yang berseliweran gak pake helm dan lain sebagainya. Memang gak semua kondisi polisi kaya begitu, ada juga yang saya temuin polisi yang rajin, tiap pagi saya selalu liat dia atur lalu-lintas dengan sabar, memperlancar arus lalu-lintas yang pastinya gak mudah ditengah ego berkendara kebanyakan pengendara yang tinggi.

So, keselamatan berkendara itu menjadi tanggung jawab kita semua, mulai dari pengguna jalan rayanya, yang bikin aturannya, sampe yang menjaga agar aturan itu berjalan sesuai dengan yang harapkan dan diamanahkan. Kalo semangatnya dah sama gak perlu nunggu kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh anak dibawah umur bawa kendaraan baru dilakukan razia nangkepin anak-anak. Biaya untuk melakukan pencegahan kayanya lebih murah deh dibandingin biaya untuk memperbaiki yang udah terjadi.


Kalo mengenai penembakan polisi dan rekening gendut polisi pengen juga sih ngomongin tapi kayanya materinya berat diomongin sore-sore gini apalagi ngomongin bahasa carut-marutnya Vicky Prasetyo yang sulit dipahami (paling gak oleh saya), hehehe.
»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 09 Januari 2013

"El Clasico" Manchester United versus Liverpool

Jelang pertandingan derbi North West Liga Inggris antara Manchester United versus Liverpool yang ke-187 musim 2012/2013 ini kita lihat beberapa catatan mengenai Red Derbi yang rencananya akan dipimpin oleh wasit Howard Webb tersebut yuk…

Pertandingan yang akan dimainkan pada 13 Januari 2013 jam 20.30 WIB di Old Trafford tersebut merupakan laga ke 187 dan merupakan laga ke 80 dimana Manchester United bertindak sebagai tuan rumah. Dari 186 pertandingan sebelumnya Manchester United memenangkan 73 sementara Liverpool memenangkan 62 pertandingan dan sisanya 51 pertandingan berkesudahan seri.

Dari 79 laga yang sudah dimain saat Manchester United menjadi tuan rumah rekor berpihak pada MU dengan 39 menang, 25 seri dan Liverpool hanya memenangkan 15 pertandingan. Untuk pertemuan di Liga Inggris, dari 159 kali pertemua rekor juga berpihak pada United dengan memenangkan 62 laga, 44 kali seri dan 53 laga dimenangkan Liverpool.

Kemenangan terbesar dalam duel Derbi North West ini terjadi pada pertemuan resmi pertama saat Liverpool mengalahkan Manchester United yang saat itu masih bernama Newton Heath di Anfield Stadium 12 Oktober 1895, dengan skor akhir 7-1 untuk Liverpool.

Pemain terakhir yang pernah bermain untuk kedua klub adalah Michael Owen, sebelumnya ada Peter Beardsley dan Paul Ince. Namun pemain terakhir yang langsung berpindah klub diantara keduanya adalah Phil Chisnall yang pindah dari Manchester United ke Liverpool seharga 25 ribu poundsterling pada April 1964.

Banyak kisah yang sudah mewarnai “El Clasico” versi Liga Inggris ini, mulai dari isu rasis yang melibatkan Luis Suarez dan Patrice Evra, sampai keputusan-keputusan kontroversial sang pengadil di lapangan, seperti yang terjadi kala Howard Webb memimpin pertandingan FA Cup 9 Januari 2011 yang juga berlangsung di Old Trafford. Kala itu pada menit ke-2 Manchester United mendapatkan pinalti yang dieksekusi dengan baik oleh Ryan Giggs. Pinalti diberikan setelah Daniel Agger melanggar Dimitar Berbatov di kotak pinalti Liverpool. Tak cuma itu, Howard Webb juga mengganjar kapten Liverpool, Steven Gerrard dengan kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Michael Carrick.

Kesuksesan Manchester United mendobrak kemapanan Liverpool di era 90-an takdipungkiriberkat tangan dingin sang Gaffer, Alex Ferguson. Dari 73 kemenangan Manchester United atas Liverpool 28 (38%) diantaranya kala diarsiteki pria kelahiran Glasgow, Skotlandia 71 tahun silam. Pria yang merupakan manager terlama yang menukangi satu klub di Liga Inggris tersebut merupakan legenda bagi Manchester United, bersama United pria yang mendapatkan gelar Officer of the Order of The Bristish Empire (OBE) tahun 1983 kemudian gelar Commander of the Order of The British Empire (CBE) tahun 1995 dan gelar Knight Bachelor (Kt.) tahun 1999 dari Kerajaan Inggris tersebut telah mengoleksi 37 gelar domestik dan Internasional. Sebelumnya Sir Alex Ferguson meraih 1 titel bersama St. Mirren di Divisi Satu Liga Skotlandia dan 10 titel bersama Aberdeen di berbagai ajang domestik dan internasional.

Mengingat disaat yang bersamaan Manchester City yang merupakan rival terdekat Manchester United dalam perburuan gelar musim 2012/2013 ini akan menghadapi Arsenal di Emirates Stadium tak pelak menjadikan hasil laga Manchester United kontra Liverpool ini bisa jadi menentukan hasil akhir Liga Inggris nanti. Sampai dengan pekan ke-21 ini United masih memimpin dengan 7 poin dari rival sekotanya tersebut.

Pada pertemuan pertama di Anfield, United berhasil menumbangkan Liverpool dengan skor akhir 2-1. Dalam laga yang dipimpin wasit Mark Halsey tersebut Jonjon Shelvey (Liverpool) diganjar kartu merah pada menit 39 setelah melanggar Jonny Evans. Gol kemenangan United dicetak Robin Van Persie pada menit ke-81 melalui titik pinalti, Pinalti diberikan setelah wasit mengganggap Glen Johnson melanggar Antonio Valencia.

Oh iya, laga ini juga menjadi persaingan Robin Van Persie dan Luis Suarez sebagai pencetak gol terbanyak liga Inggris, RvP sementara memimpin dengan 16 gol disusul Suarez dengan 15 gol. RvP telah bermain 21 kali dengan total 1.666 menit sementara Suarez telah bermain dalam 20 pertandingan dengan total 1.797 menit. Akurasi tembakan RvP sampai dengan minggu k eke-21 ini yaitu 50,8% sementara Suarez 45,7%. Sementara untuk assist Gerrard telah melakukan delapan assists disusul Rooney dengan 7 assists dan RvP dengan 6 assists. 

Dengan sejarah pertemuan dan rivalitas yang panjang pertandingan Manchester melawan United selalu menjadi pertandingan yang seru dan wajib ditonton bagi penikmat sepakbola. Maka jangan lewatkan laga ini yang akan disiarkan secara langsung oleh GlobalTV pada hari minggu, 13 Januari 2013 jam 20.30 WIB.

Happy Watching.....
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 04 Januari 2013

Kakak Beradik di Manchester United

Melihat pemain kembar memiliki hobi yang sama rasanya menarik, apalagi jika mereka berada dalam satu klub yang sama. Nah kali ini saya coba berbagi pemain bersaudara ataupun pemain kembar yang pernah bermain untuk Manchester United, pemegang tropi terbanyak Liga Inggris sampai dengan 2013.

Michael Keane dan Will Keane merupakan pemain bersaudara terkahir yang berada di skuad United, mereka berdua juga saudara kembar. Keduanya dilahirkan pada 11 Januari 1993 di Stockport, Inggris. Keduanya bergabung pada 2009 dan menandatangani kontrak professional pada 2011.

Michael yang bernama lengkap Michael Vincent Keane bermain di lini pertahanan dan pernah dipinjamkan ke Leicester City pada 2012 yang lalu. Michael juga pernah bermain untuk Republik Irlandia U17 sebanyak 2 kali dan kemudian bermain tim nasional Inggris U19 sebanyak 5 kali. Berbeda dari saudara kembarnya Will Keane yang bernama lengkap William David Keane berposisi sebagai penyerang dan sejak U16 sampai U21 bermain untuk tim nasional Inggris serta belum pernah dipinjamkan ke klub lain.

Sebelum Keane bersaudara ada “da Silva” bersaudara yang juga merupakan saudara kembar. Rafael Pereira da Silva dan Fabio Pereira da Silva dilahirkan di Petrópolis, Rio de Jeneiro, Brazil pada 9 Juli 1990, keduanya bermain sebagai pemain bertahan. Pada musim 2012 ini Fabio da Silva dipinjamkan ke Queens Park Ranger dan sudah bermain 9 kali termasuk saat mengalahkan Chelsea 3 Januari 2013 yang lalu. Sebelum bergabung dengan United keduanya bergabung dengan klub liga Brazil Fluminense.

Kemudian ada lagi Eckersley bersaudara namun bukan saudara kembar. Adam Eckersley yang bernama lengkap Adam James Eckersley yang terlahir di Worsley, Inggris pada 7 September 1985 merupakan saudara tua Richard Jon Eckersley yang dilahirkan ditempat yang sama pada 12 Maret 1989. Keduanya sama-sama bermain di lini pertahanan, bedanya Adam bermain disisi kiri sementara Richard bermain di sentral pertahanan. Keduanya sekarang sudah tidak bermain di United, Adam Eckersley sekarang bermain di AGF yang merupakan anggota Liga Denmark setelah sebelumnya berturut-turut dipinjamkan ke Royal Antwerp, Brondby, Barnsley dan terakhir Port Vale sebelum akhirnya bermain penuh untuk Port Vale dan kemudian ke Horsens (Liga Denmark) dan akhirnya berlabuh di AGF. Sementara adiknya Richard sekarang bermain di Toronto FC anggota MLS (Liga Profesional Amerika Serikat) setelah sebelumnya bermain untuk Burnley, Plymouth Argyle, Bradford City dan Bury.

Yang cukup dikenal penikmat sepakbola mungki Neville bersaudara, Gary Neville dan Phillip Neville. Keduanya merupakan jebolan akademi Manchester United. Gary yang lebih tua 2 tahun mengakhiri karirnya di United sementara adiknya Phillip Neville masih sekarang ini masih bermain untuk Everton setelah 10 tahun bermain untuk United dan merasakan 6 titel Liga Inggris, 3 titel piala FA, dan 1 titel piala Liga Champion bersama United. Gary Neville yang bernama lengkap Gary Alexander Neville dilahirkan di Bury, Lancashire, Inggris pada 18 Februari 1975 sementara adiknya Phillip John Neville dilahirkan pada 21 Januari 1977 ditempat yang sama. Phillip Neville memiliki saudara kembar Tracey Neville yang merupakan seorang pemain bola keranjang yang pernah bermain bagi timnas wanita bola keranjang Inggris. Sepanjang karirnya Gary Neville sudah bermain 602 kali bagi United di semua ajang dan mencetak 7 gol, sementara Phillip Neville bermain sebanyak 386 kali dan telah mencetak 8 gol bagi United. Gary Neville selama karirnya bermain disisi kanan pertahanan United sementara Phillip Neville lebih fleksibel karena bisa dimainkan sebagai pemain bertahan maupun pemain tengah.

Sebelum mereka ada Martin Buchan yang bermain untuk United 1972-1983 yang merupakan saudara tua dari George Buchan yang bermain pada1973, keduanya berkewarganegaraan Skotlandia. Kemudian ada James “Jimmy” Greenhoff yang bermain dari 1976 sampai 1981 yang merupakan kakak dari Brian Greenhoff yang bermain lebih awal dari kakaknya tersebut dari tahun 1973 – 1979, keduanya berkewarganegaraan Inggris.

Adalagi James Bain dan adiknya David Bain yang berkewarganegaraan Skotlandia, keduanya sama-sama memulai karir di United tahun 1922 namun David Bain keluar lebih awal yaitu pada tahun 1924 ke Everton sementara James Bain keluar 4 tahun kemudian (1928) ke Brentford. James Hodge dan John Hodge kemudian Charles Rothwell dan Herbert Rothwell, Thomas Fitzimmons dan David Fitzimmons, Fredrick Erentz dan Henry Erentz, terakhir Jack Doughty dan Roger Doughty merupakan pemain kakak beradik lainnya yang pernah bermain untuk United.

Jadi ada 12 pasang kakak beradik yang pernah bermain untuk Manchester United dan 2 pasang yang sekarang ini masih terdaftar sebagai pemain United merupakan saudara kembar.

Sampai jumpa ditulisan berikutnya.
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 03 Januari 2013

Gowes.... Gowes.... Gowes....

Baru dapat kesempatan menulis kembali di blog setelah lama disibukan dengan pekerjaan. Sebenarnya beberapa kali ingin menulis tentang pengalaman punya hobi baru bergowes ria selain hobi moto-moto, cuma baru bisa terwujud sekarang ini…heuheu…..

Gowes memang hobi yang menyenangkan dan menyehatkan, cukup seminggu sekali cukup mengembalikan kebugaran tubuh setelah seminggu diserang rasa penat menghadapi pekerjaan dan kondisi jalanan Jakarta. Apalagi kalo gabung sama komunitas bersepeda yang suka ngocol menjadi lengkap karena dikala rehat sambil santai-santai diisi joke-joke yang menyegarkan.

Tiga bulan bergabung bersama Valencia Bikers Community yang merupakan komunitas bersepada perumahan Valencia, Graha Raya Bintaro sudah tiga kali saya ikut touring, ini belum termasuk acara rutin mingguan melintasi JPG alias Jalur Pipa Gas yang berlokasi di Bintaro. Touring pertama ke TW (Telaga Warna) Puncak kemudia bulan berikutnya melintasi jalur jalan rata menuju Senayan dan turing yang terakhir kembali melintasi jalur jalan raya menuju Sawangan.

Telaga Warna (TW)
Belakangan saya tau kalo jalur yang dilintasi merupakan jalur TW5 karena di Puncak sendiri ada beberapa trek yang saya tau diantaranya TW, TW3, TW5, RA (Rindu Alam) klasik, NuRA, Kondangan, Piramid dan mungkin masih banyak trek yang lain. Jangan tanya saya mengenai trek selain TW5 karena saya tidak tau sama sekali. Trek TW5 pun saya tidak ingat seluruhnya…hahaha….

Sebagai newbie ketika berangkat saya taunya sepedaan model fun bike, atau paling kaya trek JPG lah, eh ternyata trek TW5 bener-bener beda. Tanjakannya curam, turunannya pun gak kalah curam. Melewati sungai, jembatan, kebun teh, kelokan yang tak terbilang jumlahnya plus saat itu hujan lumayan deras. Alhasil petualangan turing pertama tersebut sangat mengesankan.

Lah kalo mengesankan kenapa lupa treknya? Gimana gak lupa, tak satupun dari peserta turing yang tau trek disana, meleset dari rencana awal yang menyertakan marshall yang paham trek di TW namun berhubung satu dan lain hal maka marshall urung memandu peserta turing. Jadilah kita bak Ninja Hatori, mendaki gunung…lewati lembah…sungai mengalir Indah…bertualang….. Ini belum termasuk pompa ban padahal ban yang ketinggalan di mobil sementara serepnya sendiri dibawa… hehehehe... 

Nah karena gak satupun dari kita yang tau trek jadinya kita acapkali bertanya ke penduduk setempat jika dirasa perjalanan mulai “terasa” nyasar. Acung jempol buat masyarakat setempat yang begitu humble dan bersahabat, bahkan saat kita menuju jalan buntu mereka tak segan-segan berteriak supaya kita berhenti dan balik arah. Ada juga peserta yang sempat terjatuh, bahkan ada peserta turing yang terjatuh sampai tiga kali. Tapi semuanya itu bisa dilewati dengan selamat dan lancar, benar-benar berkesan. Sepertinya suatu saat kita harus kembali ke trek ini atau mencoba trek yang lain.
Lain kesempatan kalo ada waktu saya ceritakan perjalanannya ya *smile.


Senayan
Turing berikutnya menuju Parkir Timur Senayan, berhubung waktu itu ada Festival Kuliner Nusantara dalam rangka ulang tahun ke-55 Pertamina. Nah kalo yang ini bener-bener fun bike, treknya dah hapal ditambah tujuan akhirnya nyobain masakan-masakan nusantara jadilah turing kali ini dijalani dengan santai dan fun J. Pulangnyapun kita menggunakan kereta dari Palmerah dan turun di stasiun Sudimara lanjut gowes ke rumah. Gak banyak yang bisa diceritain karena rutenya juga relative sudah biasa dilalui.

Sawangan
Nah kalo turing yang terakhir ini cukup bervariasi, ada rute dari dalam dan rute jalan raya. Rencananya sih start dari rumah menuju trek JPG dan lanjut ke Sawangan namun berhubung malam sebelumnya hujan cukup deras mengguyur Bintaro-Serpong dan sekitarnya alhasil rute dirubah melalui jalan raya dan baru masuk ke perkampungan setelah memasuki wilayah Sawangan. 

Turing inipun cukup menguras tenaga mengingat mulai lepas dari serpong cuaca cukup terik, apalagi buat peserta yang baru mengikuti turing kali ini. Kombinasi treknya buat newbie sih lumayan lah ditambah marshall merangkap tuan rumah memilih jalan memutar ketika perjalanan sebenarnya sudah mendekati titik akhir. Untungnya salah seorang peserta mengajak peserta turing mampir ke warung basonya Titoti, yup Baso Titoti yang sudah terkenal itu *smile.


Kecapean Gowes
Setiba di Sawangan kita sudah disambut hidangan ikan bakar, sop kambing dan kue-kue yang berlimpah. Selesai makan, istirahat dan sholat menjelang sore kita kembali ke rumah dengan gowes juga berhubung tenaga sudah diisi ulang. Istirahat sekali untuk menikmati es kelapa akhirnya kita tiba kembali di rumah jelang maghrib.

Sementara itu dulu kisah yang bisa saya ceritakan setelah istirahat menulis, mudah-mudahan nulisnya makin lancar...hehehehe 

Sampai ketemu di turing berikutnya.....
»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 17 Juli 2012

Waktunya Bagi Garuda Muda


Pertandingan Piala Eropa telah berakhir dengan hasil Spanyol menjadi Negara pertama yang berhasil mempertahankan gelar sebagai Juara Piala Eropa. Tidak lama berselang kita disuguhkan sebuah kompetisi lain yaitu babak kualifikasi Piala Asia U-22 2013. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah grup E yang dihuni Rangking 1 dan rangking 2 AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) yaitu Jepang dan Australia serta Singapura, Timor Leste dan Makau. Memperebutkan 2 tiket ke putaran final + 1 ranking tiga terbaik akhirnya Jepang dan Australia lolos mewakili grup E ke putaran final, sementara Timnas Indonesia walau menempati posisi ke-tiga gagal melenggang setelah hanya mampu meraih 6 poin dari 5 pertandingan yang dimainkan, kalah dari Oman yang meraih nilai 7.

Lho, kog Indonesia Cuma 6 poin yang dihitung?? Berhubung grup D hanya terdapat 5 negara maka grup lain yang berisi 6 negara maka poin yang dihitung yaitu setelah dikurangi poin yang diraih dari tim juru kunci (Indonesia Poin 9 dikurangi 3 poin hasil melawan Timor Leste). Hanya Myanmar wakil ASEAN yang berhasil lolos ke putaran final setelah menjadi runner up dibawah Korea Selatan di grup G dimana hanya kalah selisih gol setelah meraih poin sama dengan Korea Selatan. Myanmar juga berhasil menahan imbang Korea Selatan 0-0. Grup ini juga dihuni 3 negara lain dari ASEAN yaitu Philipina, Vietnam dan tuan rumah Malaysia.

Nah saya coba belajar jadi komentator lagi ah, memang belum tentu bisa melakukannya sih tapi paling gak ikut mikirin perkembangan sepakbola kita…hehehehe. Melihat permainan Timnas Garuda Muda kemarin sih saya cukup terpesona, mereka berusaha dan mampu memainkan umpan-umpan pendek khas tiki-taka walau mungkin perlu lebih banyak pengembangan tetapi paling tidak ada setitik harapan melihat gaya permainan punggawa-punggawa Garuda Muda. Bermain berani dan agresif sudah terlihat walau mungkin belum banyak variasi serangan yang dilakukan, skill-nya pun sudah baik dan mampu menciptakan beraneka peluang menciptakan gol. Masih banyak yang harus dibenahi sih memang, soal stamina dan kontrol emosi misalnya, jika saja 2 kendala ini bisa dibenahi mungkin Timnas Muda ini bisa berbicara banyak di level Internasional, gak cuma level domestik atau Asia saja.

Kerjasama antar mereka pun cukup baik walau mereka datang dari berbagai klub dan latar belakang. Agung Supriyanto pencetak 4 gol selama kualifikasi berasal dari klub PPSM Kartika Nusantara asal Magelang juga merupakan anggota TNI, andalan Indonesia sekaligus kapten tim Andik Vermansyah berasal dari klub Persebaya 1927 (IPL) dan pemain tengah lainnya Adi Bayauw merupakan pemain asal klub  Persija Jakarta (IPL), ada pula pemain asal Semen Padang Yosua Pahabol yang baru berusia 18 tahun, mereka bahu-membahu berusaha meloloskan Timnas Indonesia ke putaran final dengan segala kemampuan yang dimiliki, dan permainan mereka juga menarik ditonton dan mampu menyuguhkan permainan yang menawan, mungkin dengan memperbanyak jam terbang melawan tim-tim yang kelasnya berada diatas mereka dapat mengasah kemampuan dan mental bertanding.

Disamping nama-nama terdapat pula beberapa nama yang sudah dikenal luas yang sebelumnya pernah membela Timnas U-22, mereka diantaranya Kurnia Meiga, Andritany Ardhiyasa yang berposisi penjaga gawang, kemudian Gunawan Dwi Cahyo, Diego Michels dan Hasyim Kipuw di sektor pertahanan, di sektor tengah ada Egi Melgiansyah, Oktavianus Maniani dan di sektor  penyerang ada Yongki Aribowo, Titus Bonai, Patrick Wanggai bahkan Syamsir Alam asal klub C.S. Visé (Belgia) juga pernah jadi punggawa Timnas U-22. Jadi sebenarnya kita memiliki banyak talenta muda yang jika terus diasah dan dijaga dengan baik bukan tidak mungkin mereka akan membawa Indonesia ke pentas dunia dan mengharumkan nama bangsa.

Tapi anehnya ketika mereka beranjak ke Timnas Senior seolah kemampuan dan ketrampilan mereka di lapangan terlihat berbeda, entah karena kemampuan lawan yang justru berkembang lebih pesat dari perkembangan Timnas atau karena memang kualitas Timnas kita yang tidak berkembang sama sekali atau bisa jadi karena kedua factor tersebut terjadi secara bersamaan, karena faktanya Timnas Senior kita tidak mampu berbicara banyak bahkan untuk level ASEAN.         Lihat saja bagaimana perkembangan sepakbola Vietnam dan Myanmar yang notabene mengandalkan produk lokal, Philipina pun berkembang cukup pesat walau mereka mungkin agak berbeda karena ada faktor naturalisasi pemain, jadi sebenarnya naturalisasi  pemain bukanlah harga mati untuk perkembangan sepakbola karena Vietnam yang sekarang memuncaki ranking di ASEAN sesuai release FIFA bulan Juli masih mengandalkan produk lokalnya. Indonesia dengan segudang talenta-talenta muda sebenarnya memiliki peluang yang banyak untuk berbicara di kancah persepakbolaan dunia, Jepang saja yang jumlah SDM-nya jauh lebih sedikit bisa berbicara di pentas dunia apalagi Indonesia, ya gak.? Ini kalo bicara harusnya sih.

Kalo diliat antusiasme juga Indonesia luar biasa, bagaimana sambutan masyarakat ketika klub-klub ternama datang ke Indonesia, bahkan rencana kedatangan klub seperti QPR saja mampu menyedot atensi yang luar biasa, itu juga kan sebuah modal, bahwa masyarakat mau mengeluarkan dana yang tidak bisa dibilang sedikit untuk mendapatkan tontonan yang berkualitas. Lihat juga bagaimana masyarakat di Pekanbaru memadati stadion setiap Timnas Garuda Muda bertanding didalam kualifikasi Piala Asia U-22 2013 kemarin, luar biasa bukan? Itu untuk level Junior, yang mungkin di Negara tidak seantusias di Indonesia. Semua itu modal untuk membangun sepakbola Indonesia menjadi sebuah industry, namun sebelumnya para pelaku sepakbola juga perlu meningkatkan kualitas sajiannya dan profesionalismenya, gak Cuma mikirin uang..uang… dan uang, karena dari sejarahnya sepakola Indonesia merupakan suatu alat untuk mempersatukan bangsa dan menumbuhkan rasa nasionalisme.

Saya sendiri beberapa kali menonton pertandingan Timnas Senior maupun Junior, baik itu langsung maupun melalui layar kaca merasakan aura betapa dashyatnya pesona dan antusiasme masyarakat dalam menyaksikan dan mendukung pertandingan Timnas, ini sebuah bukti bahwa masyarakat selalu mendukung dan menantikan prestasi Timnas walau beberapa kali dikecewakan dengan hasil yang diraih. Permainan Timnas Indonesia juga tidak buruk, masyarakat Indonesia selalu mengapresiasi sejauh Timnas sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya, sebaliknya jika bermain malas-malasan penonton tidak segan-segan memompa semangat dan beberapa mencemooh, itu semua karena kecintaan mereka pada Timnas.
Setelah gagal di kualifikasi Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan di Brazil, selayaknya Timnas melakukan regenerasi dan mempercayakan pemain-pemain muda untuk berkompetisi di level senior, lihat saja bagaimana Jepang meregenerasi pemainnya pun hal yang sama dilakukan tim sekelas Jerman, Spanyol, Brazil dan Argentina, dengan memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada pemain muda akan membantu mereka dalam mengembangkan permainan dan memupus kesenjangan/gap antara pemain senior dan junior sekaligus menjaga kesinambungan kualitas permainan dan kerjasama antara pemain, syukur-syukur mereka melahirkan prestasi dalam waktu dekat ini.

Piala AFF 2012 misalnya, bisa menjadi ajang untuk menempa para punggawa muda Garuda, satu grup bersama Singapura, runner up kualifikasi dan Juara bertahan sekaligus tuan rumah Grup B Malaysia. Berada satu grup dengan Malaysia yang secara tradisional merupakan lawan yang kerap memberikan perlawanan dengan tensi tinggi tentunya sebuah ajang yang mereka butuhkan untuk melatih mental bertanding, tentunya dengan didampingi beberapa pemain senior. Kita lihat saja apakah Timnas yang dikirim ke Piala AFF nanti akan berisi pemain-pemain muda atau kembali dipercayakan pada pemain-pemain naturalisasi yang level permainannya juga bagus namun untuk masa depan sepakbola Indonesia sih saya lebih pilih pemain-pemain muda.
»»  Baca Selengkapnya...
Sharing Moments, Berbagi Untuk Kebaikan...